Rombongan Raja Saudi |
Kaum bumi datar tiba-tiba sibuk
bermunculan di status saya tentang "Raja Salman". Seperti sudah saya
duga, mereka sakit hati ketika dibuka kenyataan bahwa Arab Saudi sebenarnya
menuju bangkrut akibat keluar ongkos terlalu banyak di perang Suriah dan Yaman.
Apalagi sejak harga minyak terus melorot ke titik terendah, naik lagi tapi
tidak booming seperti sebelumnya.
Kenapa mereka gak teriak,
"Woi Raja, santunan korban Mina dong bayarrr!!".
Heran kenapa mereka jadi pemuja
Raja Salman?
Salah satu doktrin yang berhasil dibenamkan
oleh keluarga Saud -saat mengangkangi Arab dengan bantuan Inggris dan menamakan
nama negara sesuai nama keluarga Saudi Arabia- adalah merekalah "penjaga
Makkah".
Dengan bahasa "penjaga
Makkah", maka mereka "suci" di kalangan sumbu pendek. Padahal
sudah banyak berita buruk tentang bagaimana keluarga kerajaan itu foya-foya dengan
harta mereka. Dan itu berbanding terbalik dengan kehidupan Nabi yang katanya
mereka puja yang hidupnya sangat sederhana.
Ada satu pertanyaan menarik dari
kaum bumi datar.
"Kalau kedatangan Raja
Salman gak penting buat Indonesia, kenapa Jokowi sibuk mempersiapkan ini itu?".
Saya sampe keselek kopi.
Gini ajah, Raja Salman datang ke
Indonesia dan buang duit 130 miliar rupiah untuk bayar hotel, sewa kendaraan
dan lain-lain. Sebagai pebisnis, Jokowi pasti akan menyambutnya dong meski si
Raja masih janji doang mau bawa duit 300 triliun, yang penting 130 miliar dah
ditangan.
Jokowi senang karena Bali
kemasukan uang 130 miliar rupiah. Dan promosi pariwisata gratis untuk
Indonesia.