Ahok |
Menurut Ketua KPUD DKI sih,
kesalahan bukan sepenuhnya dari mereka. KPUD tidak memperkirakan bahwa jumlah
pencoblos jauh lebih besar dari yang terdaftar selama ini. Mereka sudah
mencadangkan 25 persen surat suara dan dibagi 20 lembar ke setiap TPS. Tapi
nyatanya, yang datang membludak.
Sulitnya mendata pemilih karena
banyak pendukung Ahok yang tinggal di apartemen-apartemen, rusun dan komplek
perumahan. Ketika didatangi, mereka tidak ada di tempat dan juga tidak
melaporkan keberadaan mereka.
Mereka baru datang saat
pencoblosan siang hari dan -tentu saja- kehabisan surat suara. Sedangkan
panitia yang berada di TPS dengan ketat mengikuti peraturan KPUD.
Ini menjadi PR bersama antara
warga dan relawan Ahok.
Relawan mulai aktif mendatangi
calon pemilihnya dan membantu mereka secara teknis apa yang harus dilakukan.
Jika perlu diantar mengurus formulir yang mereka butuhkan.
Pemilih juga jangan diam saja dan
tidak bertindak apa-apa. Aktiflah mencari tahu dan jika perlu menghubungi
relawan untuk minta bantuan. Jangan pada saat masalah baru teriak kehilangan
hak memilih.
Relawan Anies yang dari PKS
begitu militan masuk ke gang-gang, ke masjid-masjid dan memberikan panduan
teknis saat pengajian atau acara agama. Jika tidak mengikuti irama mereka, saya
pastikan suara Ahok akan melorot kayak celana.
Ini permainan rally panjang,
bukan pukulan jarak pendek yang mematikan. Nafas relawan harus di support dengan
baik. Relawan yang punya uang dimanfaatkan secara positif untuk membantu
mendanai relawan di garis depan supaya mereka tidak terkendala keuangan.
Satu lagi, jangan tertipu dengan
permintaan gabungnya Demokrat. Jika Ahok akhirnya bergabung dengan Demokrat
demi memperoleh suara muntahan, kemungkinan besar rakyat yang awalnya masih
bimbang akan langsung membuang nama Ahok, karena dianggap tidak konsisten.
Gabungnya Ahok, Mega dan SBY
adalah kartu mati. Ada pikiran jika Ahok lebih mementingkan kekuasaan dengan
segala jalan. Nama SBY sedang rusak-rusaknya, dan itu bisa jadi virus yang
merusak di dalam.
Inilah yang ditunggu oleh
Gerindra dan PKS, dan mereka akan melancarkan serangan bully-an kepada Ahok.
Jebakan betmen sedang dipasang dan menunggu langkah yang salah karena rasa
panik.
Ini cuman analisa saja sambil
seruput kopi tentunya. Saya bukan timses dan lebih nyaman jadi pengamat saja. Pengamat
tanpa celana.. Seruput...