-->

Senin, 27 Februari 2017

SIAPAKAH GUBERNURMU?

Masjid


ISU SARA
Bahkan di grup whatsapp, gencar pernyataan untuk tidak men-shalatkan muslim yang mendukung Ahok sebagai Gubernur DKI.
Dasar berfikir mereka adalah surat At-taubah 84 yang terjemahannya, "Janganlah engkau (Muhammad) menshalatkan seseorang yang mati di antara mereka (orang munafiq) selama-lamanya dan janganlah Anda berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka itu kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik."
Menurut tafsir, ayat ini turun sesudah Rasulullah Saw men-shalatkan jenazah Abdullah bin ubay bin sahul, seorang muslim yang selalu menjadi provokator dan penghianat Nabi semasa hidupnya. Meskipun begitu, Nabi Muhammad Saw tetap men-shalatkan jenazahnya baru kemudian turunlah ayat ini.
Saya belum memahami kenapa Nabi tetap men-shalatkan jenazah orang itu, dan mungkin hanya Rasul dan Tuhan yang tahu. Tetapi ketika ayat ini dipakai sebagai dasar untuk tidak men-shalatkan jenazah pendukung Ahok karena buat mereka itu sama saja muslim munafik, sungguh sangat keterlaluan.
Apakah masuk kategori munafik seorang muslim yang mendukung Gubernur yang banyak berbuat untuk rakyat meskipun agamanya berbeda?
Jika begitu, berapa banyak "muslim yang munafik" yang mendukung Gubernur non muslim di Papua dan daerah mayoritas Kristen lainnya?
Sedihnya, yang menyebar info ini adalah teman2 yang dulunya pintar dalam pelajaran dan sukses dalam kehidupan, tetapi ternyata akalnya melemah ketika berhadapan dengan fanatisme golongan. Mereka menganggap pluralis itu adalah kemunafikan.
Sempit sekali cara berfikirnya, sesempit pergaulannya. "Kurang jauh mainnya.." Kata temanku yang paham agama..
Dalam Islam, diyakini ketika seseorang meninggal, di alam kubur ia akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Pertanyaan-pertanyaan yang harus ia jawab adalah, "Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?" sesudah dijawab maka akan muncul pertanyaan selanjutnya, "Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?".
Pertanyaan-pertanyaan Malaikat itu berlanjut terus untuk mengetahui keIslaman seseorang. Teman-teman kecil saya itu dan semua penghuni bumi datar mungkin meyakini ada pertanyaan baru dari Malaikat, "Man Gubernurikka ? Siapa Gubernurmu?". "Ahok.." Cetarrrrrrr !! Cambuk panas menghajar.
Ditanya ulang, "Man Gubernurikka ???" Dijawab kedua, "Ahok.." Cetarrrr !! Cambuk panas kembali menghantam keras.

Tanya ulang lebih keras, "Man Gubernurrikaaa ?", Akhirnya dijawab, "Anies..". Saya tidak bisa membayangkan malaikat Munkar dan Nakir yang tergambarkan seram itu tersenyum dan mengacungkan tiga jari, "Oke.. Oce..". Ahhhh.. kopi mana kopiii.

Previous
Next Post »