Sang Mantan |
10 tahun kita bersama
Entah kenapa tak terasa apa-apa
Semua biasa-biasa saja
Dan kita berpisah tanpa ada
sedikitpun rasa
Lalu kau muncul mendadak
Aku baru tahu kau sudah punya
anak
Yang kau bangga-banggakan ke
semua sanak
"Lihatlah, dia akan berkuasa
kelak.."
Kau dorong dia keatas
Meski ilmunya kurang tuntas
Tapi kau tak perduli
Yang penting orang melirikmu
kembali
Oh mantanku..
Kau terus bersandiwara di depanku
Merasa disakiti dan prihatin
selalu
Wajahmu terlihat sendu, tapi
dibelakangku engkau selalu punya cara untuk mengadu
Hatimu mangkrak
Badanmu sudah terlihat bengkak
Ketika ku melihatmu di layar kaca
itu
Aku kaget dan berseru, "wat
de pakk !"
Sudahlah, sudahi semua drama itu
Jangan baper dan curhat melulu
Hatiku sudah tidak bisa kau
sentuh
Meski kau selalu bilang
"Jika tidak bisa
mencintaiku, cintailah anakku. Dia adalah cerminku..
Hanya dia bisa moshing sedangkan
aku sudah terlalu berat untuk dipangku.."
Aku bosan dengan cuitmu
Sungguh..
Kau selalu begitu
Rusuh2 sendiri, baper2 sendiri,
demo2 rumah sendiri, eh ngancem2 sendiri..
Kau ini sebenarnya mantanku apa
Raam Punjabi ?
Ya Allah ya Tuhan YME
Aku meminta kepadaMu
Jawablah doa-doa mantanku itu
Kalau Kau diam, dia bisa terus
bertanya pada bapak Presiden dan Kapolriku..
Oh, mantanku..
Ingin kuberikan kau secangkir
kopi
Biar tahu bagaimana pahitnya
hidup ini
Apalagi dengan pasangan galak di
rumah yang selalu menanti..
"Pih, pokoknya anak kita
harus menang, menang dan menang ! Kalau kalah, apa kata besan kita nanti
??"
Mau seruput, sudah habis
kopinya..
Ada yang mau ngunyah cangkirnya ?