Ahok |
Ah teman, tidak usah memberondong
saya dengan ayat Alquran tentang larangan memilih pemimpin kafir. Karena saya sudah mencoba
mengikuti perintahNya.
Jika "muslim" berarti
berserah diri kepada Tuhan dengan mengikuti petunjuk NabiNya, maka lawan
katanya adalah "kafir" atau ingkar dari tuntunanNya... Jelas saya
tidak akan memilih pemimpin yang ingkar.
Ingkar terhadap janji yang waktu
kampanye manis-manis ajah.
Ingkar terhadap kesejahteraan
rakyat dengan korupsi sendirian dan berjamaah
Ingkar dengan melihat jabatan
sebagai peluang dan bukan sebagai amanah..
Ingkar dengan sibuk membagi uang
hanya supaya berkuasa.. Dan banyak ingkar lainnya..
Jadi jelas, saya tidak akan
memilih pemimpin yang ingkar atau kafir yang juga memainkan isu politik dengan
nama agama demi kepentingannya..
"Loh, kafir itu bukan buat
non muslim?"
"Kafir ya kafir, non muslim
ya non muslim. Kafir dan non muslim disebutkan dalam konteks berbeda.
Non muslim dihukumi dengan kitab
mereka. Sedangkan ingkar adalah perilaku yang bertentangan dengan ajaran di
agama yang diikutinya.Itulah kenapa ada ayat berkata, untukku agamaku dan
untukmu agamamu.
Bagaimana bisa non muslim
dihukumi dengan kitabku sedangkan ia tidak mengimaninya?".
"Tidak bisa !! Ini sudah
melanggar akidah !!"
"Tenang saja, kita hanya
memilih pemimpin administrasi bukan pemimpin agama.. Kecuali Gubernurmu juga
mengatur cara beribadahmu, maka tolaklah mentah-mentah.."
Terdiam.. Lalu keluarlah tulisan
berikut darinya.
"Ya Allah ya Tuhan YME.
Semoga temanku dapat hidayah dan semakin dibesarkan hidungnya.."
Seruput..